Batam, detikkeprinews.com – Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengungkapkan keseriusan pemerintah membangun hingga ke pemukiman. Salah satunya seperti yang dilakukan di Kelurahan Tanjungriau, Sekupang.
Cukup banyak kebijakan, bantuan hingga pembangunan prorakyat yang dilakukan di kelurahan tersebut. “Dengan itu (perhatian pemerintah) Tanjungriau kini terus berkembang,” ucap Amsakar saat Safari Ramadan di Yayasan Riyadhus Shalihin Nurul Huda, Tanjung Riau, Selasa (27/4/2021) malam.
Beberapa perhatian tersebut di antaranya; perbaikan 115 rumah warga melalui program bedah rumah, penerbitan 2 ribu sertifikat lahan melalui program sertifikasi lahan bersama BPN. Kucuran 1.115 paket sembako murah seiring merebaknya pandemi Covid-19 hingga pembangunan jerambah di atas laut.
“Lalu pembangunan jembatan lingkar melalui program (kota tanpa kumuh),” kata dia.
Tidak hanya Tanjungriau, perhatian pemerintah juga diarahkan secara merata untuk kelurahan-kelurahan lain se-Batam melalui program Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PIK).
Anggaran program ini meningkat saban tahun. Tahun ini, perkelurahan mendapat anggaran PIK sebesar Rp 1,7 miliar ditambah DAU Rp 350 juta. Artinya lebih dari Rp 2 miliar perkelurahan. Sebelumnya, seperti yang disampaikan Wali Kota Batam Muhammad Rudi PIK tahun 2022 diproyeksikan naik menjadi Rp 2 miliar perkelurahan dan berharap DAU dari pemerintah pusat tetap ada.
“Dengan banyak perhatian ini, jadi nikmat tuhan yang mana lagi yang kita dustakan. Sepatutnya kita mensyukuri hal ini,” ajak Amsakar.
Terkait pembangunan, masyarakat memiliki andil yang sangat besar guna mensukseskan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Melalui momen safari ramadan, Amsakar berharap dapat memperat tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat. Jika silaturahmi telah terjalin, ia meyakini pembangunan akan semakin mudah dilaksanakan.
“Kalau silaturahmi sudah erat, kita sudah satu mazhab. Saya yakin tidak ada kerja yang tidak selesai, yang berat akan ringan dan yang susah akan mudah,” imbuh dia.
Pada kesempatan ini, Amsakar juga tidak lupa mengajak semua pihak untuk tetap melaksanakan prokes pencegahan Covid-19, terlebih beberapa waktu belakangan angka Covid-19 di Batam meningkat. Bukan rahasia umum lagi, pandemi ini membuat ekonomi terganggu. Alhasil pendapatan daerah juga ikut terganggu. Seyogyanya butuh kolektivitas untuk memutus mata rantai pandemi ini.
“Salah satu tujuan safari ini, kami ingin memastikan prokes ini diterapkan. Alhamdulillah masjid ini telah menerapkannya,” ucap dia.
Namun demikian, meningkatnya kasus Covid-19 di Batam menandakan bahwa perlu kerja ekstra agar penerapan prokes lebih dimassalkan lagi. Untuk itu, ia mengajak jamaah untuk saling mengingatkan sesama betapa pentingnya prokes diterapkan.
“Covid ini tidak akan selesai tanpa ikhtiar kita semua. Mari terapkan prokes,” pungkasnya.