Natuna, detikkeprinews.com – Pemberdayaan dan penyerapan tenaga kerja lokal di Kabupaten Natuna menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten setempat. Wakil Bupati Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti, MA berharap tenaga kerja lokal dapat terserap di tiga perusahan besar Migas yang tergabung dalam Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) yaitu, Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P), Premier Oil Indonesia dan Star Energy.
“Tugas kita adalah pemberdayaan tenaga kerja lokal, karena dalam penyerapan tenaga kerja perusaha-perusahaan tersebut membuka kapasitas bagi pekerja dengan skil khusus. Oleh karena itu, tenaga kerja lokal harus memiliki keterampilan dibidangnya,” kata Ngesti kepada awak media detikkeprinews.com di ruang kerjanya, Senin, (12/04/2021).
Namun demikian Ngesti mengemukakan tidak setiap saat perusahan-perusahaan yang beroperasi di Natuna membuka lowongan kerja, dikarenakan jumlah tenaga kerjanya masih tersedia.
“Memang Undang Undang Ketenagakerjaan ada semacam keharusan bagi perusahaan mempertahankan tenaga kerja yang sudah ada. Tidak memutuskan tenaga kerja lama ketika akan membuka lowongan kerja baru,” imbuhnya.
Menurut Ngesti, selain menyerap tenaga kerja lokal manfaat lain dari kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut adalah Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai nilai tambah APBD dan bantuan sosial melalui Community Social Responsibility (CSR).
“Manfaatnya luar biasa meski secara optimal ada banyak pengaruhnya bagi daerah tetap saja harus kita genjot supaya bisa maksimal. Harus sesuai dengan prosedur dan peraturannya karena kekayaan alam di wilayah Natuna menjadi aset pemerintah. Bagaimana kolaborasi K3S ini sejalan dengan perencanaan pembangunan daerah,” ujarnya.
Karena Natuna kaya akan sumber daya alam khususnya minyak dan gas, sedapatnya putra tempatan harus memilikki SDM agar dapat bekerja di perusahaan migas tersebut.
“Kalau sudah ada eksploitasi itu wajib anak kita harus berada disitu terutama mereka yang sekolah lulusan di bidang Migas,” tuturnya.
Pemerintah daerah juga telah merekrut beberapa anak-anak daerah untuk dibina melalui dinas tenaga kerja. Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah mendukung peningkatan sumber daya manusia untuk siap bekerja di perusahaan Migas.
“Nanti mereka akan diberikan sertifikasi khusus dibidangnya. Sehingga kalau ada lowongan di perusahaan migas anak-anak kita sudah ada yang bisa ikut serta. Jadi walaupun saat pelatihan mereka hanya mendapat sertifikasi di Cepu itu sudah diakui secara nasional,” pungkas Ngesti.
Kelapa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Natuna, H. Hussyaini, S.IP membenarkan tahun ini Natuna mengirim sebanyak 10 anak daerah untuk mengikuti pelatihan Migas di Cepu.
“Iya benar, untuk tahun ini memang ada dari badan diklat dibuka 5 kejuruan dan dari 5 kejuruan itu hanya 2 orang dari setiap kejuruannya dikirim ke PPSDM Migas di Cepu Kabupaten Blora, Provinsi Jawa tengah, ini diadakan langsung oleh pemerintah pusat bukan daerah,” sebut Hussyaini kepada detikkeprinews.com di ruang dinasnya.
Lanjutnya, lima kejuruan itu, meliputi pelatihan OPA Unit Ikat Beban/Rigger, Operator K3, OPA Unit Forklift, Scaffolding Level Operator, Teknik Listrik Migas Level Teknisi Sistem Utilitas. Untuk saat ini, para peserta sudah selesai melakukan pendaftaran dan tinggal seleksi saja.
“Pesertanya adalah anak-anak putra daerah kita dan sebenarnya ini bulan Maret kita kirim, tetapi ditunda Juli nanti, mungkin karena ada kendala dari sana jadi ditunda dulu,” ujarnya.
Hussyaini menyampaikan tahun lalu dinasnya juga telah mengirim sebanyak 8 orang dengan 4 kejuruan dan lulus semua. Sekarang mungkin sudah ada yang melamar di perusahaan yang ada di Batam dan Anambas,“ ungkapnya.
Setelah lulus mengikuti pelatihan tersebut, lanjut Hussyaini, para peserta akan mendapatkan sertifikat dan pengalaman yang akan meningkatkan peluang bagi anak Natuna dalam mencari kerja.
Laporan : Amir Hamzah