Hadiri Rembuk GIT, Wakil Bupati Bintan: Merubah Kebiasaan Memang Sulit, Tapi Bukan Mustahil

0
99
Pembangunan SDM yang tengah dicanangkan dan digencarkan Pemerintah memang harus diiringi dengan budaya tertib di tengah masyarakat.

Bintan (DKN) – Berbagai fenomena ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang sangat dinamis menjadi suatu hal yang perlu mendapat perhatian khusus di bangsa ini. Perubahan yang terjadi akibat derasnya arus kemajuan pengetahuan dan teknologi juga menjadi faktor yang patut diwaspadai.

Pembangunam SDM merupakan urat nadi dari pembangunan bangsa. Terlebih lagi Indonesia akan dihadapkan dengan bonus demografi di tahun 2045. Untuk itulah pentingnya kolaborasi antar Pemerintah Pusat, Kementerian/Lembaga hingga Pemerintah Daerah dalam melakukan inovasi maupun terobosan mempersiapkan SDM yang berkualitas.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bintan, Ahdi Muqsith usai dirinya mengikuti Rembuk Gerakan Indonesia Tertib (GIT), Rabu (06/03) di Ballroom Marriot Hotel Harbour Bay, Kota Batam yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia.

“Sering kita lihat sekeliling kita, kalau untuk ketertiban masyarakat memang masih banyak yang perlu dibenahi di sana sini. Budaya antre, budaya tertib, budaya penegakan hukum, banyak yang perlu ditingkatkan. Cukup sulit ya kalau merubah kebiasaan, tapi bukan hal yang mustahil,” jelasnya.

Pembangunan SDM yang tengah dicanangkan dan digencarkan Pemerintah memang harus diiringi dengan budaya tertib di tengah masyarakat. Wakil Bupati Bintan yang biasa disapa Osit itu menyebutkan bahkan hingga hal terkecil sekali pun.

“Hal-hal kecil juga jangan sampai lewat. Misal tertib berkendara, on time dalam agenda, buang sampah di tempatnya terus juga antre, apalagi di ruang publik. Pelan-pelan harus dibiasakan,” imbuh Osit menambahkan.

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dituntut untuk melakukan semua upaya dan inovasi untuk menghasilkan penyediaan pelayanan publik yang lebih transparan, tertib dan pasti. Selanjutnya perbaikan fasilitas dan budaya pelayanan yang lebih baik, sinergitas program dan kebijakan Pemerintah serta pembangunan infrastruktur yang lebih merata dan berkesinambungan. Dengan demikian, kesadaran untuk tertib yang diusung oleh GIT akan terbangun dan terbumikan secara sendirinya di masyarakat.

Pada pembahasan Rembuk GIT ini, dihasilkan poin utama dimana kebiasaan tertib sejatinya dimulai dari dalam keluarga. Mulai dari kebiasaan mengucap salam dan menyapa dengan tutur kesopanan, baru kemudian meningkat ke kehidupan bertetangga, bermasyarakat, hingga berbangsa dan bernegara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini