Natuna (DKN) – Natuna, Kabupaten di ujung perbatasan dengan keindahan alam yang sangat kompleks.
Tak hanya darat dan laut, bahkan daerah pesisir juga memiliki keindahan yang sangat luar biasa.
Mangrove misalnya, hari ini Pemerintah daerah Kabupaten Natuna meresmikan wisata mangrove pering dan di buka untuk umum.
Wisata mangrove yang terletak hanya kurang lebih 1 kilometer dari pusat kota ranai ini dibuka secara resmi oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi. Wisata ini terletak di Pering, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Jumat (11/03/2022).
Bupati Wan Siswandi, dalam pidatonya mengatakan pembangunan wisata mangrove pering ini dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Dana Alokasi Khusus senilai 2,2 Miliyar pada tahun 2021 lalu.
Dikatakannya, pembangunan wisata mangrove ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih menghidupkan gairah perwisataan yang ada di Natuna.
“Kita sudah punya wisata bebatuan, pantai, gunung, air terjun, bahari dan sebagainya, namun kita juga butuh warna-warna lain dalam wisata ini, hadirnya mangrove ini adalah agar wisata kita lebih kompleks,” ucap Wan Siswandi.
Untuk itu, Wan Siswandi berharap dengan hadirnya wisata mangrove ini dapat memberikan banyak manfaat baik untuk masyarakat maupun pemerintah.
“Juga sebagai daya tarik untuk menarik gairah wisatawan berkunjung ke Natuna,” ucapnya lagi.
Terakhir, ia juga berpesan agar seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan etika ketika berkunjung ke objek wisata mangrove ini.
“Kebersihan merupakan hal yang paling utama, untuk itu marilah kita jaga objek wisata ini sebaik-baiknya, juga jangan lupakan etika, jangan sampai tempat wisata ini dijadikan tempat untuk berbuat kenakalan dan kemaksiatan,” pesannya.
Di acara yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Natuna, Hardinansyah dalam laporannya mengatakan pembangunan board walk wisata mangrove pering dengan panjang 1.015 Meter dan lebar 2 Meter dilaksanakan selama 191 hari dengan anggaran 2,2 Miliar dan selesai tepat waktu.
Pembangunan objek wisata mangrove pering sebenarnya sudah masuk di DAK Kementerian Pariwisata dan Ekraf pada tahun 2019 lalu, namun karena ada salah menu maka tidak jadi di bangun, pada tahun 2020 keluar lagi doktrin pembangunan wisata ini, namun karena pandemi maka di pending, pada akhir tahun 2020 baru di minta oleh Kementerian Pariwisata dan Ekraf untuk memulai pengerjaan namun karena waktu sangat mepet kembali di pending lagi.
“Barulah di awal tahun 2021 kegiatan ini dapat dilaksanakan dan selesai tepat pada waktunya,” ucap Hardinansyah.
Hardinansyah juga menyampaikan, terkait pengelolaan, objek wisata ini akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mangrove pering yang merupakan masyarakat di sekitar lokasi mangrove.
“Kepada para pengelola, kelolalah wisata ini sebaik mungkin, semoga melalui wisata ini dapat meningkatkan PAD serta ekonomi masyarakat sekitar,” pesan Hardinansyah.
Hardinansyah juga memaparkan, untuk sementara waktu ini objek wisata mangrove pering akan di buka hingga malam hari dan gratis untuk umum menjelang hingga bulan Ramadhan tiba.
Hadir dalam acara peresmian, Sekda Natuna, Boy Wijanarko, Forkompinda, Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Aris Munandar, Para pimpinan OPD dan masyarakat. (Advetorial)