Batam (DKN) – Staf Ahli Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan kabupaten kota se-Sultra menggelar kunjungan kerja di Batam. Rombongan tersebut diterima Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Ruang Rapat Lantai 4 Kantor Walikota Batam, Selasa (22/3) pagi.
Mewakili rombongan, Staf Ahli Bagian Ekonomi, Keuangan
dan Pembangunan Provinsi Sultra Jarmon Ramba mengucapkan terimakasih kepada jajaran Pemko Batam yang telah bersedia menerima kehadiran rombongannya tersebut. Tidak lupa, ia menyampaikan salam dari Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas.
“Kami tahu, bahwa Batam merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia,” kata Jarmon.
Hal inilah yang membuat rombongan memilih untuk memilih Batam. Dari kunjungan tersebut, pihaknya berharap agar banyak yang dipelajari dan diaplikasikan di Sultra ke depan. “Hari ini kami bawa 17 staf ahli dari kabupaten dan kota,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad berterimakasih kepada rombongan karena telah memilih Batam sebagai lokus untuk menggali informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan.
“Sharing seperti hari ini, sejatinya memperkaya informasi. Satu sisi info kami dapat dari bapak begitu juga sebaliknya,” katanya.
Ia menyampaikan, Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan dirinya kini dipercaya dua periode memimpin Batam dan kini memasuki tahun kedua periode kedua. Sejak awal, pihaknya memiliki konsen terhadap pengembangan infrastruktur. Tentunya tanpa menanggalkan urusan kemasyarakatan.
“Sebagai garda terdepan republik ini, Batam tentu saja bersolek. Demikian maju negara yang bertetangga dengan kita, tentu Batam tidak tinggal diam dan harus menyiapkan diri,” ungkapnya.
Selain itu, Batam merupakan daerah dengan sektor industri dan pariwisata. Rudi dan Amsakar menyadari ini sejak awal. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam sangat banyak dan ini menempatkan Batam menjadi tiga besar kunjungan wisman ke Indonesia.
“Karena posisi geografis yang strategis dan arus kunjungan hebat, makanya kita siapkan sarana pendukungnya. Jalan di Batam bahkan dikembangkan lima lajur setiap jalurnya,” imbuhnya.
Seperti diketahui selain pengembangan jalan, dibawah komando Rudi yang jug Kepala BP Batam, Bandara Internasional Hang Hadim Batam juga kini dikembangkan, Pelabuhan Batuampar hingga KEK Kesehatan.
Lanjut Amsakar, pembangunan juga diarahkan hingga ke pemukiman melalui program inovatif yakni Pembangunan Sarana dan Prasaranana Kelurahan (PSPK), yang awalnya (tahun 2016) hanya 1 miliar perkelurahan, angka tersebut naik setiap tahun. Tahun 2022 ini di angka rata-rata perkelurahan mencapai Rp 2,5 miliar dan tahun 2023 diproyeksikan sebesar Rp 3 miliar.
” Semua ini dilakukan untuk memantik berkembangnya Batam ke arah yang lebih maju ke depan,” imbuhnya.
Insentif bagi tenaga garda terdepan juga diberikan. Dari RTRW, imam masjid, para pendeta kader posyandu dan lainnya yang totalnya mencapai 12 ribu orang. Selain itu, pengembangan destinasi hingga urusan wajib lainnya tak luput dari perhatian.
Amsakar mengatakan, ekonomi Batam memang sempat terpukul akibat pandemi. Tapi berbagai kebijakan membuat Batam lekas bangkit. Seperti sejak awal pandemi, sektor industri tidak ditutup, sebagai gantinya penyertaan penerapan protkes dilakukan dengan ketat. Kemudian, dengan dukungan Forkopimda vaksinasi giat dilakukan. Sehingga mengantarkan Kepri menjadi provinsi terbaik di luar Jawa dan Bali.
“Alhamdulilah tahun 2021, ekonomi Batam tumbuh 4,75 persen. Ini sungguh membanggakan kami. Selain itu, pembangunan manusia selalu berada di level yang membahagiakan,” ungkap dia.